YABADABADOO ADVERTISEMENT

[Yabadaba-doo Advertisement] - The new Marketplace of Malaysia. - Free Post Ads all around Malaysia & WorldWide

Tuesday, January 17, 2006

Bumi anbiya menangis lagi.

Kabus-kabus mendinginkan kehangatan,
menyamankan seketika tidur mereka,
mengasyikan jiwa dalam kedamaian yang barang sekejap.
mimpi-mimpi mereka sering kali memilukan,
wajah-wajah penderitaan menghiasi setiap babak,
sujud syukur jika mimpi itu mengasyikan.

Kabus-kabus menlenyapkan kedinginan,
kehangatan bahang semakin terasa,
bumi mereka subur dengan batas-batas peluru,bangkai-bangkai kereta perisai,
senjata, tidak ketinggalan jasad-jasad tidak bernyawa.
berbuih sudah mulut mereka meminta,
berair mata mereka bercerita,hanya mata-mata simpati tanpa suara memerhati dan terus memerhati,
episod demi episod,
tanpa mahu sesekali memahami.

Kehangatan matahari kini bersulam trajedi,
mimpi-mimpi kini jadi realiti,
giliran siapa yang akan mati?
peluru-peluru menembusi kereta,dinding,tembok dan dan tubuh sikecil tadi,
diam,kaku,sejuk tubuh sikecil tadi,
remuk hati si ibu,sebentar tadi ku usap ubun-ubun rambutnya,
kukucup pipi gebunya berkali-kali.
bagai mengerti maksud illahi,
sikecil mendakap ibunya bagai tidak berjumpa lagi,lama sikecil begini,
sebelum bermain menanti mati.

Bumi anbiya menangis lagi,
bumi anbiya akan terus begini,
ibu ayah meratapi,
abang,kakak, dan adik mendendami,
janji Tuhan terus dinanti,
janji Tuhan itu hakiki,
mereka ini akan diadili.

No comments:

Can't find what are you looking for? Try Google search!

Google